PARIWARA



Jumat, 08 Juni 2012

Tumpangsari Jagung dan Kacang Tanah

Pengolahan tanah dikerjakan saat hujan pertama mulai turun. Saat ini musim hujan kadang kurang jelas jatuhnya, namun sebagai ancer-ancer bisa pada bulan Oktober sampai awal Nopember. Pengolahan tanah ini dilakukan agar tanah menjadi gembur. Selain membuat tanah menjadi gembur, pengolahan tanah akan dapat menghilangkan gulma. Pengolahan tanah dilakukan dengan dicangkul sedalam 10-15 cm, kemudian dicacah sambil membuang gulma yang ada dan yang terakhir dibuat guludan. Arah guludan sebaiknya menghadap ke barat-timur dengan lebar guludan antara 170-180 cm. Antara dua guludan dibuat saluran selebar 20-30 cm untuk mengalirkan air, agar saat hujan tanah tetap dalam keadaan atus sehingga akar tanaman jagung maupun kacang tanah tidak tergenang. 

Pada pola tumpangsari jagung dan kacang tanah, diatur dimana jagung sebagai tanaman pokok dan kacang tanah sebagai tanaman sela. Benih jagung yang akan ditanam adalah jagung komposit (bersari bebas) varietas Bisma berlabel yang sudah diberi seed treatment. Lubang tanam dibuat dengan tugal sedalam 2-3 cm, dengan jarak antar barisan tanaman 200 cm, sedangkan jarak dalam barisan adalah 40 cm. Kebutuhan benih jagung setiap hektar lahan dengan pola tumpangsari adalah 15 kg (2 benih tiap lubang tanam), sehingga populasi tanaman jagung dalam 1 ha lahan adalah 25.000 batang. Sedangkan untuk kacang tanah yang akan ditanam adalah kacang tanah varietas Jerapah, varietas ini mempunyai biji 2 dalam setiap polong. Jarak tanaman kacang tanah adalah 25 x 25 cm, sehingga dalam setiap guludan terdapat 1 baris tanaman jagung dan 5 baris tanaman kacang tanah. Populasi tanaman kacang tanah dalam 1 ha kurang lebih 100.000 tanaman atau sekitar 70% dibanding pola monokultur. Kebutuhan benih kacang tanah untuk setiap 1 ha lahan dengan pola tumpangsari dengan jagung adalah 50 kg biji kering (1 benih tiap lubang tanam).

Pemupukan dilakukan dua kali yaitu pada saat tanam dan pada saat tanaman telah berumur 1 bulan. Dosis pupuk untuk jagung adalah 120 kg Urea, 65 kg SP- 36 dan 50 kg KCL. Dosis pupuk untuk kacang tanah adalah 40 kg Urea, 80 kg SP-36 yang masing-masing diberikan dalam dua kali pemupukan. Pemupukan pertama pada jagung adalah 80 kg Urea, 65 kg SP-36 dan 50 kg KCl, satu bulan kemudian ditambahkan pupuk susulan yaitu Urea sebanyak 40 kg. Pemupukan pertama pada kacang tanah adalah: 20 kg Urea, 80 kg SP-36 dan 40 kg KCL, selang satu bulan ditambahkan pupuk susulan yaitu 20 kg Urea. Cara pemupukan yaitu semua pupuk yang akan diberikan dicampur jadi satu, kemudian dibuat larikan dekat barisan tanaman (sekitar 5 cm dari barisan tanaman dengan kedalaman antara 5-7 cm), pupuk ditabur sepanjang larikan kemudian ditutup kembali dengan tanah. Pemupukan kedua untuk tanaman jagung larikan disesuaikan dengan tajuk tanaman, sedangkan untuk kacang tanah larikan dibuat di tengah jarak antara dua barisan tanaman kacang tanah. 

Perawatan atau pemeliharaan tanaman meliputi beberapa kegiatan antara lain penyulaman, penyiangan dan pembumbunan. Penyulaman sebaiknya dilakukan agar tidak ada spot-spot kosong yang akan diisi oleh gulma bila tidak dilakukan penyulaman. Penyulaman untuk tanaman jagung dilakukan antara 4-7 hari setelah tanam, sedangkan untuk kacang tanah antara 5-10 hari setelah tanam. Sebaiknya penyulaman tidak terlalu lama melakukannya. Penyiangan dan pembumbunan dilakukan paling tidak sebanyak dua kali atau menyesuaikan dengan kondisi gulma, bila memang gulma tumbuh dominan dapat dilakukan penyiangan lagi. 

Penyiangan pertama dilakukan pada saat tanaman berumur 15 hari, sedangkan penyiangan yang kedua dilakukan setelah tanaman berumur 30 hari sebelum dilakukan pemupukan susulan. Pada penyiangan kedua ini sekaligus dilakukan pembumbunan yaitu dengan menggemburkan tanah dan menikkan tanah ke sekitar batang. Untuk kacang tanah sebaiknya dilakukan pembumbunan sekali lagi yaitu pada saat tanaman selesai berbunga sekitar 40 hari setelah tanam. 

Pengendalian hama penyakit dimaksudkan agar kesehatan tanaman dapat terjaga sehingga tanaman dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Pengendalian hama maupun penyakit dengan menggunakan pestisida sebaiknya dilakukan dengan bijaksana, karena bahan kimia ini selain membunuh hama tetapi juga sekaligus membunuh predatornya juga. Jadikanlah pestisida sebagai pilihan yang mempunyai spektrum sempit. Pada jagung yang sering dijumpai adalah penyakit bulai untuk hamanya adalah penggerek daun penghisap daun. 

Pemanenan tanaman jagung dapat dilakukan setelah tanaman berumur sekitar 90 hari, dengan tanda-tanda biji jagung cukup tua untuk dipanen, yaitu: klobot telah berwarna kuning kecoklatan, bila dikupas biji terlihat mengkilap dan bila ditekan dengan kuku tidak meninggalkan bekas. Cara panen dilakukan dengan menyabit batang jagung setinggi pinggang, kemudian jagung langsung dipetik dan dikupas klobotnya dijemur sampai kadar air 12%, saat menjemur jangan membiarkan tongkol jagung terhampar di atas tanah tanpa diberi alas karena akan mudah terkontaminasi jamur. Biji yang telah kering dipipil dan kemudian ditampi, dan kemudian dimasukkan ke dalam karung yang bersih dan jagung sudah siap untuk dijual. 

Tanaman kacang tanah siap untuk dipanen apabila telah berumur kurang lebih 100 hari. Adapun tanda-tanda tanaman siap panen, antara lain: tanaman telah tua sebagian besar daun telah menguning, bila dicabut 75% polong telah mengeras dan guratan kulit polong terlihat nyata, bila polong dikupas warna bagian dalam kulit kehitaman. Cara panen dilakukan dengan mencabut tanaman. Untuk menghindari banyak polong yang tertinggal dalam tanah maka diusahakan panen pada saat tanah lembab atau basah, kalau kondisi tanah kering sebelum dipanen sebaiknya tanah disiram air telebih dahulu. Setelah itu tanaman dicabut dan ditumpuk dengan rapi dipinggir lahan sampai tanaman selesai dicabut. Petiklah polong dengan hati-hati, dan sekaligus saat pemetikan polong ini disortir polong cacat, busuk ataupun kosong dibuang. Setelah itu polong-polong kacang tanah dikumpukan dan kemudian dijemur di bawah terik matahari. Pada kondisi matahari cerah, polong sudah cukup kering setelah dijemur ke dalam karung yang bersih, dan siap untuk disimpan ataupun dipasarkan. 

Sumber : Warsana. 2009. Penyuluh Pertanian di BPTP Jawa Tengah. Dimuat dalam Tabloid Sinar Tani, 25 Pebruari 2009.

KLIK IKLAN BERHADIAH DOLLAR